Opsinews.id, Jakarta – Mendekati masa pensiun Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis, Januari 2021 mendatang bursa calon Kapolri mulai bermunculan. Ada sejumlah nama Jenderal Polisi Bintang Tiga dan Bintang Dua disebut anggota DPR layak menggantikan Idham Azis.
Menurut Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Wahyu Saputra mengatakan jika pihaknya lebih menitikberatkan kepada kriteria calon Kapolri.
Sebab menurutnya, Polri tidak kekurangan sumber daya manusia untuk menggantikan Idham Azis. Untuk itu dirinya lebih mengutamakan kriteria calon Kapolri ketimbang menyebut nama. Alasan pihaknya mengutamakan kriteria karena nama-nama yang sudah disebutkan orang lain punya kompetensi untuk menjadi Kapolri.
“Paling untama adalah kriteria yang harus dipenuhi calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis karena nama-nama yang disebut public punya kompetensi untuk menjadi Kapolri,” kata Bintang yang juga koordinator relawan Pancasila kepada media, Jum’at (4/11/2020) lalu.
Bintang menjelaskan, paling sedikit ada empat kriteria yang harus dimiliki calon Kapolri. Pertama, Calon Kapolri harus seorang Pancasilais dan berjiwa Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, harus mampu merangkul semua kelompok masyarakat dan ini harus dibuktikan dengan pengalaman langsung selama berdinas menjadi anggota Polri.
Ketiga, calon Kapolri harus punya track record penegakan hukum yang tegas dan professional. Keempat, harus dekat dengan Presiden. Ini penting, karena Kapolri harus mengerti visi Presiden dalam membangun penegakan hukum di Indonesia. Bisa dibayangkan kalau Kapolri dalam melkakukan penegakan hukum tidak bisa jalan seirama dengan visi Presiden.
Keempat kriteria ini nantinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo sebagai pertimbangan dalam memilih Calon Kapolri.
“Kami meminta dengan hormat kepada Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan Empat Kriteria Calon Kapolri dari Relawan Pancasila. Sekilas mungkin keempat kriteria tersebut sederhana tapi sebenarnya adalah hal pokok untuk dimiliki setiap Calon Kapolri,” ujaf Bintang.
Sebagai Koordinator Nasional Relawan Pancasila, dirinya sangat konsen pada pengamalan Pancasila, terutama sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu sebabnya menurut Bintang, dirinya menempatkan Pancasilais dan Berjiwa Bhinneka Tunggal Ika pada urutan pertama dari empat kriteria calon Kapolri versi Relawan Pancasila.
“Kriteria pertama, yaitu Pancasilais dan Berjiwa Bhinneka Tunggal Ika mutlak harus dimiliki setiap calon Kapolri. utamanya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Harus dipastikan dia beragama. Apapun agamanya.” Lanjut Bintang.
Bintang menegaskan sudah bukan zamannya masyarakat memaksakan seorang Kapolri harus beragama Islam. Ditengah bangsa yang majemuk dan heterogen memaksakan calon Kapolri harus Islam menunjukkan sikap tidak dewasa dalam menyikapi perbedaan. Pihaknya meyakini, diinternal Kepolisian Republik Indonesia (Polri) soal ini sudah selesai.
“Mewacanakan bahkan memaksakan Kapolri harus beragama Islam bukan hal yang tepat dan menunjukkan sikap tidak dewasa menyikapi perbedaan. Bangsa ini sangat majemuk dan heterogen. Jika ada Jenderal Polisi yang memenuhi syarat dan memenuhi empat kriteria dari Relawan Pancasila, Presiden tidak boleh ragu mengajukan nama tersebut kepada DPR meski dia bukan beragama Islam. Karena saya yakin soal Kapolri Islam dan bukan Islam sudah selesai diinternal institusi Polri. Saya yakin tidak jadi masalah,” Tegas Bintang.