Dengan Metode Radiologi Intervensi, Dokter Terawan Sukses Obati Puluhan Ribu Pasien Stroke

Redaksi

 

Opsinews, Jakarta, Sabtu (3/10/2020), Dokter Terawan ketika menjadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dan masih berpangkat Brigadir Jenderal. Dokter Terawan Agus Putranto didapuk menjadi Ketua Umum Organisasi International Committee on Military Medicine (ICMM) yang anggotanya terdiri dari para dokter militer perwakilan dari 114 negara dan berpusat di Briseel, Belgia.

Di dalam organisasi dokter militer dunia ini, Brigadir Jenderal TNI Terawan yang kemudian dinaikan pangkatnya menjadi Mayor Jenderal TNI mempimpin sejumlah dokter militer berpangkat jenderal bintang tiga dari sejumlah negara.

“Saya bintang dua tapi anggota saya di ICMM banyak yang bintang tiga,” ujar Terawan ketika saya temui beberapa tahun yang lalu.

Dokter Terawan yang ketika itu juga merupakan dokter kepresidenan, namanya mencuat karena teknologi cuci otak (brain wash) atau juga disebut brain spa.

Metodenya adalah dengan radiologi intervensi dengan memodifikasi Digital Subtraction Angiogram (DSA). DSA terbukti membantu penyembuhan pasien stroke atau penyumbatan syaraf di otak, dengan cara memperlancar pembuluh darah otak. Metode ini juga sanggup mengurangi risiko paparan radiasi dalam otak pasien hingga 10 kali lipat.

Dengan teknologi tersebut, Dokter Terawan sukses mengobati puluhan ribu pasien stroke baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Teknologi ini bahkan santer di dunia international. Terbukti dari hadirnya pasien petinggi luar dan dalam negeri yang menjalani treatment ini. Inovasi Dokter Terawan ini juga sudah diakui oleh salah satu rumah sakit di Jerman.

Teknik inipun bisa diaplikasikan dengan cepat. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk menghilangkan kelumpuhan akibat penyempitan pembuluh darah otak.

Dokter Terawan sudah melatih banyak dokter sejak belasan tahun terakhir, yang tersebar di berbagai daerah. Dokter yang sudah lulus pelatihan yang diadakannya diberi sertifikat. Tujuannya agar teknik penyembuhan stroke ini bisa disebarluaskan dan membantu lebih banyak pasien.

Dokter Terawan Agus Putranto adalah pribadi yang rendah hati dan selalu siap menolong siapa saja. Saya menyaksikan sendiri bagaimana dia memperalakukan orang disekitarnya dengan penuh kehangatan tanpa memandang status sosial. Semua disapa dan dilayani dengan baik padahal ada bintang dua di pundaknya. Ini menunjukan dia bekerja dengan sepenuh hati.

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto mengalami kemajuan yang luar biasa pesat ketika dipimpin oleh Terawan.

Ditangan dinginnya, RSPAD selalu meraih keuntungan sehingga keuntungan itu dapat digunakan menambah dan memperbaiki seluruh fasilitas kesehatan di rumah sakit yang memiliki peralatan terlengkap di Indonesia tanpa menggunakan dana APBN.

Dia ingin membangun RSPAD menjadi rumah sakit terbesar dan modren sehingga dapat menjadi pusat pengobatan nasional. Tentunya ini proyek besar yang menggiurkan bagi para cukong yang ingin meraih keuntungan.

Selama memimpin RSPAD dokter Terawan sudah banyak memberi sanksi hingga memecat bawahan yang bekerja tidak benar dan ketahuan bermain proyek karena dia tidak ingin RSPAD diatur oleh para cukong yang mencoba meraih keuntungan dari RS yang dipimpinnya.

Kini ketika memimpin kementrian kesehatan, dokter Terawan pun harus kembali berjuang membenahi curat marut sistem kesehatan di negeri ini. Terutama ketika Covid-19 melanda seantero negeri, dimana hoax bermunculan, dimana para mafia kesehatan berpesta pora, dimana media pun ikut membuat gaduh negeri ini.

Dalam diam, Letnan Jenderal TNI Punawirawan Terawan A.P., tetap bekerja memberikan yang terbaik untuk negeri ini. Baginya hidup ini harus penuh berkat, baik bagi sesama, bagi bangsa dan negara, dan terutama bagi Tuhan.

(Red)

Exit mobile version