Opsinews.id – Rumah dinas menteri sosial Juliari Batubara dijalan Widya Chandra IV No 18, Jakarta Selatan.dipasangi spanduk oleh Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), pada Sabtu, 9 Mei 2020.
Dua model spanduk yang bertuliskan copot menteri sosial Juliari P Batubara karena gagal mengelola bansos pandemi Covid-19 dan spanduk yang bertuliskan Ganti dan Adili Juliari P Batubara Karena Melanggar Aturan PSBB, Maklumat Kapolri dan Intruksi Presiden, di sebarkan keseluruh titik strategis Jakarta, sebagai bentuk kritik yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa dan pemuda diIndonesia atas carut marut bantuan sosial (Bansos) ditengah pandemi Covid19.
Menurut Ketua umum SEMMI Jakarta Pusat, Senanantha, Juliari Batubara tidak mampu membantu Presiden RI dalam menghadapi pandemi Covid19 dengan memberikan jaminan penyaluran Bantuan Sosial senilai 110 triliun kepada masyarakat terdampak diseluruh Indonesia tepat sasaran dan tidak diselewengkan.
“Temuan BPK RI terkait potensi kehilangan uang negara terhadap bansos yang dikelola oleh kementerian sosial membuat kami semakin yakin terjadi kesalahan dalam pengelolaan anggaran negara, tentu kami berharap jangan sampai kondisi bangsa dan negara Indonesia yang sedang sakit karena corona, dimanfaatkan oleh pihak yang ingin menguntungkan kelompok dan pribadinya sendiri, untuk itu KPK dan Polri harus bertindak mengusut temuan dari BPK tersebut,” kata Sena saat di mintai keterangan oleh awak media, Sabtu (9/5/2020).
Selanjutnya organsiasi kemahasiswaan dari ormas tertua diIndonesia, Syarikat Islam mengatakan temuan BPK RI terhadap Kemensos menunjukkan menteri sosial tidak mengilhami ajaran Bung Karno tentang sosio nasionalisme. Hal ini akan berdampak fatal jika temuan BPK RI menunjukkan adanya korupsi didalam pengelolaan Bantuan Sosial Ditengah masa pandemi Covid19.
“Sebagai anak ideologi Hos Tjokroaminoto yang juga guru dari Ir. Soekarno kami akan mengecam keras jika terjadi temuan korupsi terhadap pengelolaan bansos dimasa sulit seperti ini, untuk itu kami berharap KPK RI, Polri dan Kejaksaan dapat mengusut tuntas temuan BPK terhadap Kemensos RI secara transparan dan profesional,”tegasnya.
Lebih lanjut mahasiswa yang berkuliah di universitas Nadhatul Ulama Indonesia (unusia) ini mengatakan organisasinya bersama Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (PERISAI) tidak akan berhenti dengan menyebarkan spanduk jika tuntutannya tidak dipenuhi, ia menambahkan akan melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk dukungan kepada Presiden RI dalam mengawasi Penyaluran Bantuan Sosial Ditengah Pandemi Covid19.
“Kami berharap masyarakat jangan kecewa dengan Presiden dalam Carut-marut Bansos Pandemi Covid19 ini, dalam hal ini tentu pak Jokowi mempunyai anak buah yang mengatur jaringan sefty net dimasa pandemi khususnya Menteri Sosial RI, untuk itu mari kita dukung pemerintah dalam melakukan penanganan percepatan pandemi Covid19 secara gotong royong dengan melakukan pengawasan yang terukur,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebaran spanduk yang menginginkan menteri sosial Juliari Peter Batubara diganti dapat ditemui spanduk yang tersebar dibeberapa titik Jakarta, sekitar Jl Widya Chandra IV No 18, Jakarta Selatan, Taman Pandang Istana Negara, Jl Diponegoro Jakarta Pusat, Jl Salemba raya Jakarta Pusat, Jalan Haji R. Rasuna Said, Kuningan didepan kantor DPP KNPI, Lampu merah matraman, Jakarta Timur, dan Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.