OPSINEWS.ID-JAKARTA, 15 Januari 2023 – Bertempat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi menggelar drama musikal dengan judul “Coretan Batik dari Restu”. Cerita tersebut adalah kisah nyata dari seorang anak pengidap kanker otak bernama Restu yang terus semangat dalam melawan penyakitnya sampai akhirnya ia dapat sembuh karena coretan yang dituaikan dalam membuat batik. Drama musikal disutradarai oleh Kak Onga selaku Founder dari Teater Anak Nusantara. Dihadiri lebih dari 200 orang penonton acara ini juga mendapat penghargaan dari Yayasan Kanker Anak Indonesia.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Pelaksana yaitu Hafiizh Mahasin. Dalam sambutannya beliau mengatakan semoga cerita yang ditampilkan dalam drama musikal ini dapat menumbuhkan rasa syukur kepada tuhan dengan keadaan yang kita miliki sekarang.
Terdapat sesi Talkshow dalam rangkaian acara tersebut dengan ibu Yulis Lestari sebagai Ibu dari restu, Restu, dan Pak Hari sebagai pendiri rumah batik palbatu sekaligus mentor restu dalam membuat batik. ” Restu mengidap kanker otak sejak menginjak usia 5 tahun pada 2012. Gejala awalnya adalah sering sakit kepala, kemudian saya bawa ke dokter, dan dokter memvonis restu memiliki penyakit kanker batang otak dan kemungkinan terburuknya adalah Restu harus menjalani kemoterapi” Ucap bu Yulis dalam sesi talkshow.
Kemudian Restu bergabung dengan Rumah Batik Palbatu yang dikelola oleh Pak Hari. Di Rumah Batik Palbatu itulah Restu banyak menorehkan prestasi dengan cara membuat motif batik menggunakan canting. Dalam sesi Talkshow Restu juga menjelaskan bahwa cita-citanya adalah keliling dunia dan ia berharap dengan motif batik yang ia buat ia dapat merealisasikan cita-citanya untuk keliling dunia. ” pada saat awal bergabung dalam Rumah Batik Palbatu Restu memiliki daya tangkap yang kurang bahkan saat membuat motif batik tangannya bergetar (Tremor). Tetapi, semakin hari keadaan Restu semakin membaik Bahkan ia sudah banyak membuat ratusan motif batik yang sangat indah. Saya kagum dengan Restu karena memiliki sikap pantang menyerah dan memiliki daya juang yang tinggi” ucap Pak Hari sebagai pendiri Rumah Batik Palbatu.
Pracaya Creative berhasil menuaikan pesan baik dari para pihak termasuk dosen ilmu komunikasi Tanri Abeng University yang turut hadir, bahkan komentar positif pun masih muncul sampai saat ini terlihat dari akun Instagram @pracayacreative.tau
Tidak kalah menarik yang membuat luluh para penonton, diakhir acara seluruh panitia muncul dari backstage memberikan bunga dan tulisan singkat motivasi kepada penonton bertujuan mensugestikan penonton untuk menjadi lebih semangat dan bersyukur atas apa yang dimilikinya sekarang dan menjaga apa yang sudah Tuhan beri.
Acara drama musikal ini juga membuka open donasi kepada mereka pejuang kanker yang ada di Yayasan Kanker Anak Indonesia. Hasil donasi ini akan disalurkan kepada Yayasan Kanker Anak Indonesia untuk dapat meringankan segala yang dibutukan bagi para mereka yang ingin sembuh. “saya mengapresiasi kepada seluruh panitia karena menginisiasi kegiatan yang mulia ini menjadikan hari yang istimewa untuk mereka pejuang kanker dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berkenan untuk bekerjasama dengan kami sekaligus peduli dengan saudara-saudara kita yang mengidap penyakit kanker”. ucap ibu Ruth Setiabudi pihak YKAI saat diwawancara setelah acara berlangsung.
Untuk informasi lebih lanjut bisa akses Instagram @pracayacreative.tau