Opsinews.id, Kendari – Ketua Himpunan Mahasiswa Muslim Islam (HMI) cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain begitu kesal dengan keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam soal masuknya puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China beberapa hari lalu.
Sebab menurutnya, Kapolda Sultra tersebut tak memiliki kewenangan memberikan keterangan dan keputusan atas tenaga kerja asing asal China tersebut.
“Kapolda ini seoalah-olah melangkahi pejabat di Sultra, di tengah mewabahnya virus korona dengan enteng ia mengijinkan TKA asal China itu masuk bebas di sini. Karena kita tahu bersama bahwa virus mematikan tersebut asalnya dari sana (China). Bagi saya ini sudah keterlaluan dan melewati batas,” kata Sulkarnain kepada wartawan, Jum’at (27/3/2020).
Ia juga menyesalkan belum jelasnya kasus pembacokan seorang mahasiswa yang telah lama mengendap di Polda Sultra dan belum ada penyelesaian.
“Kasus pembacokan mahasiswa hingga kini belum jelas,” sesalnya.
Atas persoalan tersebut Sulkarnain ingin melakukan protes dengan mengirimkan surat kepada Kapolri Jendral Pol Idham Azis yang bermarkas di Trunojoyo, Jakarta Selatan.
“Kami akan lakukan protes dan mendesak Kapolri untuk segera mengambil keputusan tegas agar Merdisyam dicopot dari jabatannya,” ucapnya.
Berikut desakan yang diambil oleh HMI cabang Kendari :
1. Mendesak Kapolri agar segera mencopot Kapolda dan Dirkrimum Polda Sultra dari jabatannya
2. Mendesak pemerintah provinsi Sultra untuk segera melakukan lockdown dan benar-benar serius menangani persoalan covid-19 sebelum semakin banyak memakan korban
3. Menghentikan semua kegiatan di PT VDNI karena bisa menjadi sumber penyebaran cobid-19
4. Pemerintah probinsi Sultra segera memulangkan TKA yang diduga dapat menjadi sumber penyebaran covid-19
5. Pemerintah Sultra segera menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan tenaga medis dalam menangani pasien terinveksi maupun yang masih dalam status pengawasan jangan hanya mengutang untuk mega proyek
6. Polda Sultra segera bebaskan 12 mahasiswa yang ditahan
7. Akan melakukan aksi dan mengepung Polda Sultra setelah situasi kondusif.