Kapolda Bali Hadiri Acara Partnership Meeting On Counter Terrorism Cooperation Indonesia, Polandia, dan Kroasia

oleh : Tika

Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose.

Opsinews.id – Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose menghadiri dan menjadi nara sumber dalam event Partnership Meeting On Counter Terrorism Cooperation Indonesia – Poland – Croatia yang berlangsung di Hotel Dynasty, Kuta, Rabu (30/9/2020).

Hadir juga dalam acara tersebut yakni Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafli Amar, Deputy Head Of Internal Security Agency Of Poland Bernard Boguslawski, Director Of Strategic and Security service Croatia Dario Malnar, Direktur Informasi Teknologi dan Kerjasama Ditjenpas Kementrian Hukum dan HAM Dodot Adi Koeswanto dan seluruh delegasi dari negara Indonesia, Polandia dan Kroasia yang ikut serta dalam acara tersebut.

Acara yang digagas oleh pihak BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) RI ini merupakan kerjasama yang berkelanjutan antara Indonesia, Polandia dan Kroasia dalam bidang penanggulangan terorisme yang sebelumnya sempat di inisiasi oleh Kapolda Bali pada bulan april tahun 2016 di Warsawa, Polandia, saat Kapolda Bali masih menjabat sebagai Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT RI, yang merupakan suatu tindakan nyata dalam menjawab adanya pergerakan Foreign Terrorist Fighter yang demikian masif kala itu, sehingga diperlukannya perkuatan kerjasama antar negara, khususnya dalam bidang inteligen maupun dalam bidang-bidang lainnya.

Dan untuk diketahui bersama bahwa pasca kekalahan ISIS di Irak dan Suriah bukan menandakan bahwa permasalahan ISIS telah usai. Masih terdapat potensi ancaman yang merupakan dampak dari kekalahan tersebut yaitu ISIS kembali melakukan operasi clandestain, relokasi atau perpindahan tujuan konflik baru dan juga munculnya fenomena refugees serta hal tak kalah pentingnya adalah kepulangan para returnees yang dapat semakin menguatkan jaringan terorisme dalam negeri.

Dalam sambutannya Kapolda Bali menyampaikan bahwa di Bali telah mengalami dampak nyata dari para returneer tersebut, ditandai adanya peristiwa bom Bali 1 dan 2. Peristiwa tersebut dilakukan oleh para returneer dari konflik afganistan yang dimana bisa tergambarkan dalam dokumentasi peristiwa tersebut yang terdapat dalam Museum Penanggulangan Terorisme yang dimiliki Polda Bali.

Dimana, museum tersebut dibangun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang upaya Polri dalam mengungkap kasusu teror yang terjadi di Bali, karna pulau Bali merupakan awal kebangkitan dimulainya perlawanan terhadap terorisme di Indonesia. Dan untuk Polda Bali juga telah membentuk suatu Tim Satuan Tugas yakni Satgas Counter Transnational dan Organize Crime (CTOC) yang memiliki kemampuan untuk mencegah dan menangani ancaman terorisme serta radikalisme.

“Saya yakim dan percaya, kita semua yang hadir pada kegiatan hari ini mempunyai komitmen yang sama dan bersinergi untuk saling bertukar informasi sehingga segala kendala yang muncul khususnya dalam hal terorisme dan radikalisme dapat ditangani dengan cepat dan akurat,” ucap Kapolda Bali.(alit)

Exit mobile version