“Top ten Miss Grand, … from Indonesia!”
“Evening gown top ten, … from Indonesia!”
“Top ten speech, … from Indonesia!”
“Top 5 Grand Miss, … from Indonesia.”
“The 2 Runner up Miss Grand, … from Indonesia!”
OPSINEWS ID-JAKARTA-Begitulah keriuhan dan kemegahan pelaksanaan grand final kontes kecantikan ratu sejagat yang dilaksanakan di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, pada tanggal 25 Oktober 2022 yang lalu. Acara itu sekaligus menjadi peringatan satu dekade lahirnya Miss Grand Internasional.
Sebagai oleh-olehnya, kontestan yang mewakili Indonesia telah berhasil menyabet runner up 2 atau juara 3.Meskipun tidak meraih juara utama, namun pencapaian itu sukses membuat semua mata yang menyaksikannya terhenyak, kagum dan bertepuk tangan.
Keberanian Andina Julie tampil di ajang MGI yang sering menuai pro dan kontra itu mendapat apresiasi positif dari Bapak Menteri Pariwiaata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Kemenangan itu tentu saja tidak lepas dari usaha Ivan Gunawan sebagai pemegang lisensi Miss Grand Internasional untuk Indonesia.Beberapa bulan sebelum pelaksanaan kontes, desainer kondang yang juga merupakan founder YDMB itu menggembleng Dina untuk persiapan kontes. Dunia Mega Bintang sendiri adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang kontes kecantikan.
Kreativitas sang desainer itu layak mendapatkan jempol sebagai anak bangsa yang terus berusaha membawa nama harum negeri.
Namun di sisi lain dari perhelaran itu, ada hal yang tidak boleh terlupakan. Mari menengok ke belakang.
MGI, atau Miss Grand Internasional adalah ajang kontes kecantikan bertaraf internasional. Apa pun alasannya,sejak dahulu,hal seperti itu akan menjadi klise jika tidak mengeksploitasi keindahan ragawi para pesertanya.
Akan tetapi tentu ada faktor lain yang harus dipenuhi oleh para peserta sebagai standar untuk mengikuti kontes semacam itu. Ya, seperti kecerdasan, wawasan, kemampuan berbicara di depan umum, rasa empati dan tentu saja penguasaan bahasa inggeris yang mumpuni.
Hasilnya, Dina mampu membuat orang berdecak kaaum. Kematanaan beroikirnva dan hasilnya, Dina mampu memuat orang berdecak kagum. Kematangan berpikirnya dan wawasan yang luas, serta rasa percaya dirinya yang tinggi sangat jelas terlihat pada semua sesi acara hingga selesai.
Nah,berakhirnya MGI, apakah kita bangga? Seharusnya iya, bukankah nama Indonesia terangkat dan semakin dikenal di kancah internasional?.
Itu betul,akan tetapi perlu perhatian, bahwa sebelum diadakan kontes semacam itu mesti diingat kalau ini Indonesia, negara yang masih memegang adat ketimuran dan punya jati diri. Jadi tidak serta merta menerima persetujuan pihak internasional, terutama konsep kostum yang bakal dipakai oleh puluhan peserta dari berbagai belahan dunia.
Lihatlah para kontestan di malam grand final memakai gaun mewah bertatahkan permata yang berkilau, menutupi pada sebagian kecil bagian tubuhnya. Sementara di sisi tubuh lainnya tidak mendapatkan sehelai benang pun.
Lihatlah bagaimana kostum Andina yang berwarna putih pada saat mengunjungi sebuah outlet produk kecantikan bersama para kontestan yang lain, atau pada sesi During The Oueen Selebration MGI, pakaian Dina yang dilengkapi dengan detail menyerupai sayap kupu-kupu, membuat mata sebagian orang mengelus dada. Sungguh! Itukah yang membanggakan?
Sekali lagi, semoga di lain hari, kontes-kontes semacam itu mendapat perhatian sebelum diadakan. Sebab bukan saja kebanggaan, kemewahan dan kemenangan setelah pelaksanaan kontes, tetapi ada satu hal hakiki yang mesti dipertanggung jawabkan kepada Tuhan, Sang Pemilik Alam.
Duh Andina! By The Way, kamu bravo!
(red)