OPSINEWS.ID-JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran menguraikan kasus kematian tiga (3) orang yang terjadi Bantargebang di Bekasi didampingi Direskrimum Kombes (Pol) Hengki Heriyadi, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes (Pol) Hengki, SIK, M.H, Kabid Humas Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.Bertempat di Gedung Reskrimum PMJ Polda Metro Jaya.
Kamis.(19/01/23).
Methode Scientific of identity sangat membantu pengungkapan kasus kematian tiga( 3 )orang di Bantargebang.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran mengatakan satu keluarga yang tewas diracun di Bantargebang di Bekasi karena mengetahui aksi pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solehudin.
Polisi mengungkap fakta terkait kasus sekeluarga keracunan di Bekasi yang mengakibatkan tiga (3) orang tewas sekeluarga tersebut ternyata diracun.Dari fakta awal ditemukan yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati keracunan itu tidak benar.Tapi itu adalah pembunuhan.
Kasus ini diungkap oleh tim gabungan Unit 2 subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota. Dari hasil olah TKP dan pengujian labfor ditemukan fakta bahwa sekeluarga tersebut diracun.
Tindak pidana lain yang dilakukan oleh ketiga tersangka adalah melakukan pembunuhan guna ingin menguasai harta korban. Ancaman hukuman dengan pasal berlapis yaitu pasal 338, pasal 339 dan pasal 340.
Wowon bersama teamnya melakukan serangkaian pembunuhan yang di sebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses dan cepat kaya.
Kapolda Fadil menyampaikan ketiga tersangka ini merasa bahwa keluarga dekat mereka menjadi pihak yang berbahaya, lantaran bisa saja membongkar aksi kejahatan mereka.Jadi perjuangan perjalanan pembunuhan diawali penipuan janji dan motivasi sukses hidup.
Setelah korban menyerahkan harta bendanya lalu para korban dihilangkan, termasuk saksi yang mengetahui hal itu. Dalam perkara ini tersangka Wowon dan Solihin merupakan partner in crime yang bekerja sama untuk melakukan aksi kejahatan. Solihin berperan sebagai sosok orang yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kekayaan seseorang.
Solihin meminta tersangka Wowon (Aki) untuk mencari target korban, saat korban menagih karena tak kunjung sukses Wowon akan kembali melaporkannya ke Solihin (Duloh).
Solihin eksekusi ke rumahnya untuk minum racun. Orang yang mengetahui dianggap berbahaya akan dihilangkan. motivasi janji palsu dan ada janji kepada target, setelah ditagih, korban ini yang sudah tertipu dihilangkan nyawa.
Tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang Bekasi diduga tewas karena keracunan. Ketiga orang ini dibunuh dengan cara diracun menggunakan cairan pestisida.Setelah diselidiki lebih lanjut, polisi berhasil menangkap tiga tersangka.
Ternyata aksi pembunuhan lain yang juga dilakukan oleh para tersangka. Totalnya ada empat (4) kerangka manusia ditemukan di tiga lubang di Cianjur dan satu kerangka di Garut serta satu orang masih dalam pencarian.
Pada lubang pertama, ditemukan kerangka anak kecil diduga bernama Bayu. Lubang kedua ditemukan dua kerangka di duga atas nama Noneng dan Wiwin. Lubang terakhir berisi satu kerangka tulang diduga atas nama Farida.
Di Garut juga ditemukan satu kerangka manusia yang juga korban para tersangka. Korban ini sempat dibuang ke laut, namun ditemukan warga dan akhirnya dikuburkan secara layak.