Opsinews.id – Dalam satu bulan terakhir ini, seluruh instansi di Kota Denpasar, Bali sedang berupaya untuk memastikan bahwa tiga konsep besar, yaitu kesehatan, kebersihan, dan keamanan berjalan dengan baik saat new normal nanti.
Kapolresta Denpasar, AKBP Jansen Avitus Panjaitan SIK, MH mengatakan saat ini Polresta Denpasar sudah melakukan pemetaan dengan membagi 6 cluster besar yang akan menjadi perhatian.
“Pertama, banyak pekerja migran kita yang dipulangkan yang kembali ke Bali saat ini sudah sekitar 15.493 orang. Jadi bersama gugus tugas secara online kita mulai mendata kembali mereka,” katanya, Senin (15/6/2020).
Selain pekerja migran, cluster penyebaran kedua adalah pasar. Saat ini Polresta Denpasar sudah berkoordinasi dengan gugus tugas untuk membuat langkah-langkah, seperti menetukan titik keluar dan masuk, mendirikan posko bersama, serta mengatur jumlah dan jarak penjual.
“Kita juga akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan dinas pasar untuk melakukan rapid test kepada para pedagang secara berkala. Sementara untuk pengunjung, kita akan membatasi jumlah orang yang berbelanja. Dengan dinas perdagangan kita juga sedang merencanakan untuk membuat pasar online, jadi sistemnya seperti ojek online lainnya. Yang terakhir ada pembatasan waktu operasional, jadi maksimal samapai jam 5 sore,” jelas AKBP Jansen Avitus Panjaitan.
Yang ketiga, sambung AKBP Jansen Avitus Panjaitan adalah cluster penyebaran di desa. Jadi, Polresta Denpasar melalui Bhabinkamtibmas akan mendata kembali jumlah penduduk, ODP, PDP, serta orang yang postif.
“Selain di desa, keempat yang diantisipasi adalah cluster pekerja kesehatan. Jadi nantinya pekerja kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif corona, maka kita akan larang mereka pulang dan para pekerja kesehatan nantinya akan diasramakan serta dilakukan rapid test secara berkala kepada mereka untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat,” ungkapnya.
Sementara yang kelima adalah tempat ibadah, dikatakan AKBP Jansen Avitus Panjaitan sesuai dengan rencana gubernur pada tanggal 5 Juli nanti akan menggelar doa bersama lintas agama yang bertepatan dengan jatuhnya purname.
“Kemudian dilanjutkan secara bertahap menambah jumlah orang yang melaksanakan ibadah meski bgitu protokol harus tetap di perhatikan dan ditetapkan kembali dibuka tempat ibadah pada tanggal 9 Juli,” katanya.
Yang keenam adalah cluster pariwisata, bersamaan dengan dibukanya kembali tempat ibadah, sektor pariwisata pada tanggal 9 Juli secara perlahan-lahan akan mulai dibuka kembali dengan tujuan untuk mengembalikan ekonomi menengah menjadi meningkat lagi.
“Sampai saat ini di Bali didominasi oleh wisatawan mancanegara. Jadi dengan adanya covid-19 ini dengan perlahan kita akan memastikan Bali sudah new normal kembali, kesehatannya terjamin, kemudian kebersihannya terjaga serta keamanannya tertata dengan baik dengan harapan bisa kembali memulihkan kepercayaan dunia bahwa Bali sudah new normal kembali,” ujarnya.
Dari segi keamanan, dikatakan AKBP Jansen Avitus Panjaitan, Polresta Denpasar melakukan kegiatan patroli dan sambang rutin untuk menekan angka kriminalitas.
“Kita sudah petakan jam-jam rawan dan lokasi rawan di Denpasar. Kemudian dengan adanya covid-19 ini masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaan jadi pemicu kriminalitas, jadi kita lebih rutin lagi untuk melakukan patroli juga kegitan rutin yang ditingkatkan lainnya,” katanya.
Selain itu, sesuai dengan arahan Kapolda Bali yang mendeklarasikan zero premanisme, Polresta Denpasar tidak akan memberikan celah terhadap aksi premanisme di wilayah hukumnya.
“Kita tidak akan memberi kesempatan terhadap aksi premanisme,” kata AKBP Jansen Avitus Panjaitan.