Nama Sutradara Charles Gozali telah menjadi jaminan mutu bagi genre horor-action Indonesia
Setelah sukses membuat penonton bergidik lewat Qodrat dan Pemukiman Setan yang
menyedot jutaan penonton, sang sutradara kini kembali dengan karya yang diklaim paling gelap
dan brutal.
Bersiaplah, karena lewat Tumbal Darah, ia siap menyeret penonton ke level neraka yang
berbeda: neraka yang cerminannya terasa begitu dekat dengan dunia nyata. Film ini
menjanjikan adrenalin tanpa henti, sebuah kisah tentang perjuangan mendobrak keluar dari
keputusasaan, yang akan menghantui bioskop nasional mulai 23 Oktober 2025.
Saat Neraka Bukan Lagi di Alam Gaib
Apa yang membuat Tumbal Darah berbeda? Charles Gozali tidak hanya mengandalkan teror
supranatural.
Ia membangun fondasi kengeriannya dari realitas pahit yang pernah kita rasakan
bersama: kemiskinan yang mencekik dan pandemi yang melumpuhkan. Horor di film ini tumbuh
dari kekacauan sosial, di mana setiap karakter sudah hidup di dalam nerakanya masing-masing
bahkan sebelum hantu pertama muncul.
Penonton akan diseret ke dalam perjuangan Jefri (Marthino Lio), seorang penagih utang yang
terjebak dalam dilema moral. Di satu sisi, ia harus menghidupi istrinya, Ella (Sallum Ratu Ke),
yang sedang hamil tua. Di sisi lain, pekerjaannya memaksa ia berhadapan dengan
korban-korban lain dari sistem yang kejam.
Latar Pandemi Mendukung Suasana “Horor” di Film Ini
Latar pandemi COVID-19 mempertajam kengerian ini, menggambarkan bagaimana akses medis
yang terbatas dan ketimpangan ekonomi bisa menjadi pembunuh yang lebih nyata dari entitas
gaib manapun.
Jefri yang harus mencari perawatan untuk istrinya yang hamil kesulitan mencari
akses medis yang terbatas di tengah pandemi.
Klinik Kamboja: Gerbang Teror Hantu Kembar
Di tengah keputusasaan itu, sebuah tempat yang seharusnya menjadi simbol kehidupan, berupa
rumah bersalin, justru menjadi pusat dari mimpi buruk. Tumbal Darah memperken
Di sinilah lapisan horor supranatural film ini mengoyak realitas. Di balik praktiknya, klinik ini
menyembunyikan ritual mengerikan di mana bayi-bayi yang baru lahir dijadikan persembahan
untuk dua hantu kembar ikonik. Sosok inilah yang menjadi sumber teror utama, mengubah
harapan menjadi jeritan putus asa.
Terbukti Mencekam: Pujian Mengalir Sejak JAFF 2024
Bocoran kengerian Tumbal Darah sudah terbukti ampuh saat penayangan perdananya di
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024. Diputar di hadapan penonton yang memadati
studio (full house), film ini sukses menuai pujian kritis.
Banyak yang menggambarkannya sebagai “pengalaman menonton yang intens” dan sebuah
“rollercoaster emosi tanpa jeda”.
Sambutan hangat ini menjadi sinyal kuat bahwa Tumbal Darah
bukan hanya film horor biasa, melainkan sebuah karya yang dirancang untuk meninggalkan
bekas mendalam.
Siapkah Kamu Menghadapi Neraka Charles Gozali?
Dengan meleburkan teror hantu kembar yang ikonik, brutalitas action khas Charles Gozali, dan
latar cerita yang begitu relevan dengan ketakutan kolektif kita, Tumbal Darah siap menjadi salah
satu tontonan paling memacu adrenalin tahun ini.
Jangan lewatkan pengalaman mendobrak keluar dari neraka. Saksikan Tumbal Darah di seluruh
bioskop Indonesia mulai 23 Oktober 2025.