Opsinews.id, Bandung – Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan yang juga dikenal sebagai tokoh budaya dan pegiat anti intoleran juga radikalisme, menghadiri acara rapat paripurna sekaligus pelantikan Barisan Patriot Pejuang Merah Putih (BP2MP) di Aula Bandung Trade Center (BTC), Sabtu (21/5/22).
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pembina BP2MP Marsdya (Purn) Dede Rusamsi Mantan Wakasau, Marsda (Purn) M Harvin mantan dan Group Paspampres, Irjen Purn Anton Charliyan mantan Kadiv Humas Polri, Budi Hermansyah Ketua Exponen 98 Jabar. Adapun di jajaran Penasehat hadir Yohanes Ketua Lintas Agama, Thony Easy mantan Wakil ketua DPRD, serta Ucu yang merupakan ketua aliansi buruh.
Dalam sambutannya, Anton Charliyan mengatakan hadirnya komunitas ini diharapkan bisa membawa angin segar untuk bisa membantu aparatur negara dalam rangka menjaga Kkutuhan NKRI.
“Karena dalam barisan ini telah bergabung berbagai elemen Individu dan komunitas nasionalis yang siap berjuang sampai titik darah penghabisan untik membela siapapun yang akan merongrong Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal ika,” ujarnya.
Adapun elemen-elemen yang sudah bergabung antara lain , para mantan TNI Polri, mantan Combatan NII yang sudah kembali ke Pangkuan NKRI, Exponen 98, Tokoh Lintas Agama, Tokoh Adat dan Budaya, Tokoh Ormas, Tokoh Buruh , Akademisi.
“Dengan tergabungnya Individu tokoh yang berjiwa nasionalis ini seyogyanya harus mampu melahirkan semangat jiwa korsa yang betul patriotik, pejuang tangguh, ulet, pantang menyerah, solid juga militan. Sebagai mana nama komunitas ini yakni Barisan Patriot Pejuang Merah Putih,” katanya.
Selanjutnya, Pria yang sering disapa Abah Anton ini dikenal sebagai salah satu tokoh pejabat yang pertama kali berani bertindak keras dan tegas terhadap kelompok intoleran ini, khususnya pada saat menjabat sebagai Kapolda Jabar pada tahun 2017 menekankan agar komunitas ini mampu menjadi garda terdepan di masyarakat untuk bisa memerangi faham intoleran radikalisme dan Terorisme.
“Sebagaimana banyak komunitas lain yang selama ini ada. Hadirnya BP2MP harus betul menjadi solusi nyata bagi Ibu Pertiwi mewakili kelompok nasionalis yang lain untuk lebih berani memerangi kelompok intoleran tersebut. Kalau tidak ingin negara kita Hancur seperti negara di timur tengah, karena terjebak dikelabui ideologi khilafah yang mengatasnamakan agama,” ujarnya.
Hal senada iuga disampaikan oleh Marsekal Madya (Purn) Dede Rusamsi, Mantan Kasum TNI yang bertindak sebagai Ketua Dewan Pembina BP2MP bahwa radikalisme dan terorisme yang senantiasa berlindung di balik iedologi khilfah yang mengatasnamakan agama tidak realistis dan tidak jelas arah dan tujuanya.
“Ideologi tersebut sebetulnya dimunculkan hanya untuk menutupi hasrat sekelompok manusia serakah yang ingin berkuasa serta untuk membodohi masyarakat di kampung-kampung yang tingkat pendidikanya masih minim,” ungkap Dede.
Lebih jauh ditegaskan oleh Marsekal Muda Purn M Harfin mantan Dan Kopasgat TNI AU bahwa ideologi khilafah ini berdasarkan fakta sejarah tidak pernah membawa kedamaian bagi sesama umat, khususnya umat muslim.
“Bahkan keluarga rasul saja dibunuh oleh golongan garis keras yang dikenal sebagai kelompok khawarij yang merupakan cikal bakal awal golongan intoleran dan radikalisme yang saat ini berkembang,” ujarnya.
Sehingga menurutnya ideologi tersebut sangat berbahaya, seperti halnya Libya dan Suriah yang hancur akibat propaganda dan hoax yang diciptakan oleh kelompok tersebut.
“Sehingga mengakibatkan saat ini jadi negara miskin. Karena masyarakatnya mudah terprovokasi serta lebih percaya pada isu yang dibuat orang lain dari pada negaranya sendiri. Hal ini jangan sampai terjadi pada masyarakat kita. Kalau kita tidak ingin jadi seperti mereka,” katanya.
Terakhir sambutan Dari Pendeta Yohanes selaku Ketua Dewan Penasihat yg menyampaikan bahwa organisasi ini lahir dari berbagai komunitas, ras, agama, dan golongan, maka dari itu agar semua elemen mampu bergandeng tangan.
“Jaga kekompakan, jangan sampai ada intrik dari dalam, karena suatu organisasi itu hancur, biasanya bukan karena serangan dari luar, tapi karena adanya keretakan dari dalam,” ujarnya.
Dalam pelantikan tersebut terpilih secara aklamasi Ketua Umum Ir Anton Tagor alias Abu Yasir, mantan panglima Combatan NII yang sudah kembali kepangkuan NKRI, Sekjen Adhi Rustandi, dan bendahara Akit AY.
Bersama sekitar 68 orang pengurus untuk tingkat provinsi dan kabupaten dari berbagai wilayah, khususnya Jawa Barat , Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jaya, dan Banten.